Advertisement here

Riset Anak Negeri - Kasus Korupsi Lobster Mengambarkan Pengelolaan Biodiversitas yang Buruk

 



Ahli biologi UGM sekaligus Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI),  Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Ph.D., mengatakan kasus korupsi benih lobster yang merupakan komoditas biodiversitas Indonesia mengambarkan buruknya pengelolaan biodiversitas nasional.

Menurut beliau, para pengampu kepentingan dan pelaku bisnis tanah air selalu melihat potensi biodiversitas sebagai sumber daya ekonomi semata yang siap dieksploitasi. Padahal, biodiveristas yang ada merupakan sumber daya ekologi yang perlu dikelola dan dilestarikan bersama.

"Benur merupakan bayi-bayi lobster tapi karena kita tidak sabar dan fokus menjadi prioritas riset dalam membudidayakan benur-benur lobster yang umumnya hanya ada di lingkungan alam untuk  dipelihara menjadi lobster dewasa yang harganya ratusan ribuan kali lipat dibanding benurnya," kata Dekan Fakultas Biologi UGM ini.


BACA JUGA : Mendeteksi Ujaran Kebencian di Twitter, Peneliti UI Manfaatkan AI


Budi menyampaikan jika negara-negara pengimpor benur lobster  adalah pusat-pusat riset lobster dengan tujuan jangka panjang dapat mengembangkan budi daya lobster. Dengan begitu di masa depan akan menjadi pusat produksi lobster.

"KOBI prihatin dengan cara pandang dan perilaku predasi para pemangku kekuasaan serta  pengusaha dalam menguras biodiversitas kita. Kedepan seyogianya cara pandang terhadap Biodiversitas diubah dengan menghargai, mengelola dengan bijak dan melestarikan biodiversitas termasuk lobster agar dapat dimanfaatkan dan dilanjutkan oleh generasi berikutnya," tandasnya.

Diketahui, Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan Ditangkap KPK di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Rabu, 25 November 2020 dini hari.

Edhy Prabowo, ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam kasus korupsi pemberian izin ekspor-impor benih lobster ke luar negeri.

Edhy Prabowo yang pernah mengatakan bahwa korupsi adalah musuh utama meminta maaf atas apa yang pernah dia ucapkan. Dia memastikan saat mengatakan demikian bukan untuk pencitraan.

"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat," ujar Edhy di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2020) dini hari.

Edhy mengatakan, apa yang dia alami adalah kecelakaan. Dia berjanji akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.


BACA JUGA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGELOLAAN KOPI


Sumber :

https://www.ugm.ac.id/id/berita/20453-pakar-ugm-kasus-korupsi-lobster-gambaran-buruknya-pengelolaan-biodiversitas-nasional

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/312029/berikut-sejumlah-fakta-di-kasus-korupsi-benih-lobster-menteri-edhy-prabowo

https://www.liputan6.com/news/read/4418202/jadi-tersangka-kasus-lobster-menteri-kkp-edhy-prabowo-ini-kecelakaan

https://www.tagar.id/korupsi-lobster-dipicu-pengelolaan-biodiversitas-yang-buruk

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here