Riset Anak Negeri - Proses Vaksinasi Covid-19
Photo : unsplash.com/Sam_Moqadam |
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Halo Sobat Riset !!!,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Seperti yang telah kita ketahui, pada Rabu (13/1/2021) pukul
10.00 WIB yang lalu bapak presiden kita yaitu Bapak Joko Widodo telah disuntik
vaksin Covid-19. Ini sebagai tanda dimulainya vaksinasi Covid-19 di seluruh
Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa jadwal vaksinasi COVID-19 2021 akan berlangsung dalam 4
tahapan atau periode. Vaksin COVID-19 diberikan mereka yang berusia di atas 18
tahun, dan tidak untuk usia 60 tahun ke atas.
Nahh terlepas dari itu semua, pernahkah sobat berfikir
Mengapa vaksinasi Covid-19 harus lewat suntikan? bagaimana sih cara vaksinasi
melalui disuntik ? ada cara lain selain disuntik gak sih? Dan bagaimana cara
mengatasi rasa takut pada jarum suntik ? serta apakah ada efek sampinya? sedangkan
sebagian dari sobat bahkan mimin sendiri pun memiliki phobia terhadap jarum
suntik hehe……:’)
Sebelumnya mimin mau jelasin dulu nih tentang proses
vaksinasi yang menggunakan jarum suntik, btw vaksinasi tuh ada beberapa
jenis metode ya Sob. Disini mimin hanya membahas vaksinasi melalui jarum suntik
sob karena vaksinasi COVID-19 hanya memakai/melalui media jarum suntik. Dan juga
perlu diingat bahwa suntikan/injeksi sendiri juga ada beberapa macam.
Vaksinasi menggunakan jarum suntik dibilang paling efektif
sob, walaupun uji cobanya terbilang cukup mendesak namun metode ini tidak
mengurangi efektivitas kandungan vaksin didalamnya. Dan juga perlu diingat sob
bahwa hal paling penting adalah vaksin yang diberikan, bukan proses
pemberiannya.
Vaksinasi Covid-19 ini dilakukan dengan menggunakan metode
injeksi subkutan, jenis injeksi ini menggunakan jarum kecil yang pendek dan
halus dengan Panjang 1,5 - 2 cm serta memiliki diameter 2 atau 2,5 mm. injeksi
subkutan dianjurkan untuk zat yang lambat diserap seperti morfin dan atropin.
Prosesnya yaitu dimulai dari jarum suntik yang akan menusuk ke
bawah kulit lengan atas kita dengan sudut 45⁰ ke dalam lemak subkutan.
Kemudian si penyuntik akan memastikan apakah ada darah dengan cara menarik
pendorong pada semprit (jika ada darah, jarum akan ditarik perlahan lalu dicoba
lagi Kembali). Setelah menyuntikan obat dengan menekan pendorong pada semprit
secara pelan-pelan maka jarum akan dilepas dan bekas suntikan kita akan ditekan
kuat-kuat dengan kapas atau kain kecil.
Vaksinasi Covid-19 ternyata tidak hanya melalui jarum suntik
Sob, tetapi jangan senang dulu karena beberapa metode pemberian vaksin Covid-19
ini masih belum bisa disetujui oleh pihak yang berwenang. Lalu apa saja metode
selain jarum suntik yang sedang dikembangkan sih Sob ? Yuk simak penjelasan
berikut.
Adapun vaksinasi dengan metode lain itu sebenarnya juga
sedang diteliti oleh Profesor Rachel Skinner dari Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Sydney. Metode yang dikenal sebagai tambalan microneedle,
tetapi beliau mengatakan bahwa metode ini masih memiliki "sensasi"
saat diterapkan. Beliau juga menegaskan bahwa tidak ada salahnya jika mencoba
Langkah itu.
Cristyn Davies, rekan dari Profesor Rachel Skinner
mengatakan, Tambalan ini adalah salah satu dari dua teknologi tanpa jarum yang
sedang diujicobakan di Universitas Sydney. Yang lainnya adalah perangkat
"semprotan jet" berbasis DNA.
Sementara sebagian besar kandidat vaksin virus corona sedang
dirancang melalui suntikan, vaksin yang diberikan oleh desain tambalan lain
sedang dimulai pada tahap awal oleh tim di Pittsburgh, Italia dan Wales.
Meskipun, peneliti China baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah memulai
fase satu pengujian terhadap semprotan hidung.
Meskipun vaksinasi Covid-19 pada akhirnya hanya menggunakan
jarum suntik, maka mimin akan mencoba kasih solusi supaya bisa mengurangi rasa
takut Ketika melakukan vaksinasi. Simak penjelasan berikut Sob.
Photo : unsplash.com/Caleb_Woods |
- Pertama, Sobat riset bisa mengatakan kepada dokter bahwa sobat takut terhadap jarum suntik. Sehingga dokter atau tim medis lainnya bisa memberikan perawatan yang lebih tepat dan berhati-hati.
- Kedua, lakukan applied tension yaitu dengan mencari tempat atau posisi yang nyaman untuk duduk lalu melemaskan otot-otot tangan dan kaki selama 10-15 detik. Setelah itu mengubah posisi duduk menjadi lebih tegak selama 20 detik dan mengulangi Gerakan yang sama seperti tadi. Langkah ini bisa dilakukan secara berulang sampai Sobat bisa merasa lebih baik.
- Ketiga, Sobat bisa melatih pernapasan Ketika berhadapan dengan jarum suntik. Dengan cara menghirup udara lalu mengeluarkannya Kembali sebanyak lima kali sehingga Sobat bisa merasa lebih nyaman dan rileks.
- Keempat, Sobat harus berani menghadapi rasa takut tersebut dengan cara mensugestikan pikiran bahwa jarum suntik yang menusuk ini hanyalah seperti gigitan semut atau cubitan tangan.
Dan yang terakhir dalam penulisan blog ini yaitu membahas
efek samping dari vaksinasi, ini masih ada kaitannya dengan tadi ya sob cara
mengatasi rasa takut dan ini masuknya ke cara yang keempat yaitu mengenai
sugesti Sobat.
Tapi sebelumnya Sobat riset jangan khawatir karna efek
samping yang ditimbulkan bukanlah hal yang besar dan juga efek samping akan
hilang setelah 24 jam sejak proses vaksinasi, efek samping vaksinasi ini
bersifat ringan lalu apa sajakah itu ?
1. Area yang disuntik
Untuk area yang disuntik biasanya mengalami
pembengkakan dan terasa nyeri
2. Sekujur tubuh
Penerima vaksin juga biasanya akan
mengalami demam ringan, kelelahan serta sakit kepala.
Untuk menanganinya sobat bisa mengompres
dengan air dingin pada bagian bekas suntikan, dan juga harus memperbanyak
konsumsi cairan, istirahat yang cukup serta buat suasana nyaman.
Jadi, bagaimana pendapat sobat mengenai artikel kami diatas
? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah ya Sob ! mari berdiskusi !
Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Baca Juga : BERDAMAI DENGAN KONDISI “NEW NORMAL”