Advertisement here

Riset Anak Negeri - Tepung Rumput Laut Ternyata bisa mempengaruhi Tekstur Bakso

 


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Halo Sobat Riset !!!,

Salam sejahtera bagi kita semua.


Bakso merupakan produk olahan daging yang cara pembuatannya dengan pembentukan kembali potongan-potongan kecil menjadi daging utuh dengan penambahan bahan pengikat, pengenyal, dan pengisi sehingga menghasilkan bakso yang berkualitas dari segi tekstur kemampuan mengikat air yang tinggi, susut masak yang rendah, mengandung nutrisi berstandar SNI dan memiliki kualitas organoleptik.

Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa-Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dan Wonogiri dan Malang.

Ir. Aris Sri Widati, MS dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengungkapkan, kualitas bakso dipengaruhi oleh formulasi bahan penyusun, proses produksi, dan penyimpanannya. Sementara kekenyalannya dipengaruhi oleh bahan baku utama yaitu daging yang merupakan sumber protein miofibril serta bahan tambahan lain yang dapat membentuk gel.


BACA JUGA : Kenapa Sih Harus Jadi Peneliti




Menurutnya, rumput laut termasuk dalam kelas alga merah yang mengandung kappa karagenan, yang dapat berperan untuk pengenyal, penstabil, pengikat air dalam pembuatan bakso. Disamping itu rumput laut memiliki kandungan serat larut tinggi, apabila dikonsumsi akan yang berfungsi mengurangi kadar kolesterol, mengatur kadar gula darah, mencegah kanker usus, dan menurunkan berat badan.

tepung tapioka yang mengandung amilosa dan amilopektin mempunyai peran dalam gelatinasi pati. Yaitu pengembangan pati terutama pada amilosa dan terperangkapnya air dalam gel pati, yang akan mempengaruhi tekstur bakso, sehingga tapioka layak dibuat sebagai bahan pengisi

Lalu fungsi garam NaCl selain untuk mengawetkan daging dapat pula meningkatkan rasa dan tekstur produk daging. Serta bisa meningkatkan protein myofibril secara signifikan, yakni protein terlarut dalam garam, tersusun dari protein miosin dan aktin. Berperan penting pada pemanasan dan menentukan tekstur daging olahan.

Penelitian dibagi menjadi empat tahapan, antara lain (1) fraksinasi protein miofibril daging sapi dengan garam Natrium Chlorida (NaCl), (2) interaksi protein daging sapi larut garam pada kadar garam NaCl berbeda dengan tepung rumput laut terhadap kualitas gel, (3) kualitas bakso sapi dengan penambahan tepung rumput laut, (4) pengaruh interaksi penggunaan tepung rumput laut dan tepung tapioka terhadap kualitas bakso daging sapi.


BACA JUGA : Aplikasi untuk Mengukur Stres dan Depresi Ciptaan Irma Melyani Puspitasari, M.T., PhD


Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penambahan tepung rumput laut, tepung tapioka, dan garam dalam pembuatan bakso selain dapat mempengaruhi tekstur bakso juga mempengaruhi kualitas kimia. Diantaranya kadar air, potein, lemak, abu, kualitas fisik (pH, WHC, susut masak), dan nilai organoleptik (warna, tekstur, rasa, dan aroma).


Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai inovasi terbaru dari Peneliti UI tersebut ? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah Sob ! mari berdiskusi !

Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sumber : 

prasetya.ub.ac.id/penambahan-tepung-rumput-laut-pengaruhi-tekstur-bakso-daging-sapi/

id.wikipedia.org/Bakso

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here