Advertisement here

Riset Anak Negeri - “BRIKET” BAHAN BAKAR ALTERNATIF DARI TONGKOL JAGUNG DAN JATI

 

 


Halo Sobat Riset !!!, 

Assalamu'alaikum Wr.Wb. 

Salam sejahtera bagi kita semua,

Seiring dengan meningkatnya permintaan bahan bakar, maka penambangan fosil pun juga meningkat. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan persediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis, sehingga diperlukan bahan bakar alternatif sebagai pengganti. Bahan bakar alternatif sebagai sumber energi yang ramah lingkungan yang dapat digunakan yaitu briket.

Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang berasal dari biomassa yang biasa digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil. 

Salah satu sumber energi biomassa di Indonesia yang potensial adalah limbah pertanian. limbah pertanian yang cukup potensial untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif adalah tongkol jagung, karena ketersediaannya yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Dari sinilah mahasiswa prodi Pendidikan IPA Fakultas MIPA UNY membuat briket dari bonggol jagung dan daun jati kering. Mereka adalah Fina Indriyani, Afifah Fadilah Hasna dan Ridzky Ardiyansah Jati.

Menurut Fina Indriyani mereka memanfaatkan daun kering jati dan tongkol jagung yang jumlahnya sangat banyak. “Kami berpikir bagaimana memanfaatkan daun kering jati dan tongkol jagung tersebut menjadi energi alternatif sehingga dapat mengurangi limbahnya yang hanya terbuang” kata Fina. Afifah Fadilah Hasna menambahkan daun jati kering dengan bahan perekat kanji merupakan bahan pembuatan briket yang akan digunakan dalam sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. 

Ridzky Ardiyansah Jati menjelaskan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan briket ini adalah daun jati kering, bonggol jagung, minyak tanah, tepung kanji dan air. “Pembuatan briket melalui dua proses yaitu karbonisasi daun jati dan tongkol jagung serta pembuatan briket itu sendiri” kata Ridzky

BACA JUGA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGELOLAAN KOPI

Langkah pertama kumpulkan tongkol jagung dan daun jati lalu dibersihkan. Kemudian jemur tongkol jagung dan daun jati kering dibawah sinar matahari sampai kering. Tongkol jagung dan daun jati dimasukkan ke dalam drum secara terpisah dan dibakar. Ketika api terlihat membesar tambahkan bonggol lainnya kedalam drum hingga yang terlihat hanya asap yang keluar.

Ketika tongkol jagung sudah terbakar semua, drum langsung ditutup. Tunggu sekitar 15 menit sampai panas yang ada dalam drum hilang. Keluarkan Arang dan pisahkan antara yang terbakar dengan yang tidak dan yang menjadi abu, yang di ambil hanya yang menjadi arang. Lalu giling arang pembakaran hingga halus dan siap dicetak menjadi briket.

Tahap berikutnya adalah pembuatan briket. Bubuk arang yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tempat pencampur untuk dicampur dengan menambahkan kanji, arang sebanyak 90 % dan air panas secukupnya. Setelah bubuk arang tercampur dengan baik, Keluarkan adonan dan selanjutnya dilakukan pencetakan briket. 

Briket dicetak menggunakan pipa tabung satu bentuk cetakan. Lalu ditimbang untuk mendapatkan berat awal briket. Simpan briket pada tempatnya, dan mencatat hasil pengukuran seperti berat briket. Melakukan proses pengeringan 2-3 hari sampai benar-benar kering. Dan briket dapat digunakan.

BACA JUGA : Mahasiswa Keperawatan UNAIR Ciptakan SEEMON (Self E-Monitoring), Raih Juara Nasional

    Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai inovasi terbaru dari Universitas Negeri Yogyakarta  tersebut ? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah Sob ! mari berdiskusi !

Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


SUMBER : 

www.uny.ac.id/briket dari tongkol jagung dan daun jati

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here