Riset Anak Negeri - MAHASISWA UPNVY MENEMUKAN CARA MENGIDENTIFIKASI ENDAPAN EMAS
Fauzi Yui Chaidir, Gilvandro Rumahorbo, dan Okta Dwi Puspita |
“Hallo Sobat Riset !!!, Assalamualikum Wr.Wb. Salam
sejahtera bagi kita semua”
Di masa krisis ekonomi, pencarian Emas dapat menjadi sumber
pendapatan alternatif yang menarik sekali.
Jika dilengkapi dengan detektor emas dan mesin pengolahan emas yang
efisien dan ramah lingkungan, itu adalah peluang serius dan dapat menghasilkan
kekayaan besar.
Emas merupakan salah satu barang yang bernilai jual tinggi. Banyak orang berbondong-bondong ingin menyimpannya sebagai investasi di masa depan. Namun, tahukah Sobat bagaimana proses pertambangan emas itu sesungguhnya?
Menemukan Emas adalah masalah yang berhubungan dengan
keinginan / semangat Sobat Riset dan
lingkungan alam. Sobat tidak bergantung pada orang lain. Yang penting hanya Sobat,
tim Sobat, alam dan Emasnya.
Emas dan panas bumi terbentuk dalam lingkungan geologi yang
sama, yakni hasil aktivitas hidrotermal. Aktivitas magmatik atau hidrotermal
dapat berlangsung dalam kurun waktu ribuan sampai jutaan tahun, sehingga dapat
dijumpai deposit emas dalam sekala ekonomis pada daerah dijumpainya panas bumi.
Jenis Deposit / Lapangan & Endapan Emas yaitu proses erosi alami menghasilkan berbagai tipe deposit emas yang berbeda. Tipe lapangan emas diklasifikasikan sesuai dengan mekanisme pembentukkan.
Memahami karakteristik endapan placer yang berbeda ini sangat penting kalau ingin memahami cara menemukan emas.
Dilansir laman upnyk.ac.id -- Fauzi Yui Chaidir, Gilvandro Rumahorbo, dan Okta Dwi Puspita Mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY). Telah menemukan cara mengidentifikasi endapan emas, khususnnya endapan emas. Dan dari penelitiannya mereka berhasil lolos ke tahap PIMNAS 2020 yang ke-33.
PIMNAS 2020 ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan Livestram Youtube PUSPRENAS (Pusat Prestasi Nasional) pada tanggal 24-29 November 2020. Dengan kategori PKM-PE (Pekan Kreativitas mahasiswa-Penelitian Eksakta).
Judul PKM mereka yaitu “Integrasi Metode Geomagnetik dan Induce Polarization", Tujuan penelitiannya untuk mengetahui Potensi Endapan Emas di Daerah Randuk Kuning, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.
Pembentukan endapan emas di Indonesia terkait dengan
aktivitas hidrotermal, yaitu berupa cairan panas dari sisa magma atau cairan
panas yang berasal dari air tanah yang terpanasi oleh magma. Aktivitas magmatik
sebagai sumber panas untuk menghasilkan fluida hidrotermal merupakan pengontrol
utama terbentuknya deposit emas.
Hidrotermal sebagai media pembentukan deposit emas, terbentuk pada jalur gunung api aktif maupun jalur gunung api yang sudah tidak aktif, melintasi hampir sebagian besar wilayah kepulauan Indonesia yang berupa jalur magmatik, sebagai daratan membentang sepanjang 15 ribu km.
Sepanjang
jalur tersebut emas berpotensi terbentuk. Aktivitas magmatik selain membentuk
deposit emas, hidrotermal yang terperangkap di bawah lapisan tudung (cap rock)
juga merupakan sumber energi panas bumi.
Dalam melakukan penambangan, metode yang digunakan dipengaruhi oleh karakteristik endapannya, yang mana menurut proses terbentuknya terdapat dua jenis endapan, salah satunya yaitu endapan primer.
Endapan primer berbentuk butiran emas dalam bebatuan. Endpaan ini umumnya, ditemukan di dalam batu kuarsa atau berupa mineral yang terbentuk akibat adanya proses magmatisme.
BACA JUGA : MAHASISWA UB TELITI KULIT APEL UNTUK HAMBAT COVID-19
Namun, ada juga endapan primer yang terbentuk dari proses metasomatisme serta adanya aktivitas hidrotermal dari dasar bumi. Hasil dari endapan primer inilah, yang biasa disebut sebagai emas logam.
Sebagai ketua tim, Fauzi Yui Chaidir menjelaskan penelitian
ini dilatar belakangi kenaikan permintaan emas yang makin meningkat, sedangkan
pasokan emas semakin hari kian berkurang. Dari permasalahan tersebut, tim
melakukan penelitian ini untuk mengetahui potensi endapan emas di daerah Randu
Kuning
”Aktivitas tektonisme sebagai pemicu proses mineralisasi akan mengubah susunan mineral batuan dasar menjadi mineral sulfida, salah satunya yaitu emas. Emas tergolong sebagai logam mulia mengingat emas memiliki nilai ekonomis.
Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Selogiri merupakan salah satu area yang memiliki prospek endapan emas hasil dari proses mineralisasi. Area tersebut meliputi desa Jendi, desa Kepatihan dan desa Keloran yang masuk pada kawasan bukit Randu Kuning.
Pada nyatanya di lokasi penelitian terdapat tambang rakyat yang beroperasi dengan cara mengikuti pola struktur dan rekahan yang terisi oleh mineral sulfida untuk mendapatkan emas. Untuk mengetahui potensi endapan emas di bawah permukaan, perlu dilakukan analisis metode geofisika.
Maka pada
penelitian kali ini dilakukan integrasi dua metode geofisika yaitu analisis
data sekunder dengan metode geomagnetik dan studi literatur dengan menggunakan induce
polarization.” kata Fauzi
“harapan saya mudah-mudahan dapat berjalan dengan lancar dari persiapan hingga di hari presentasi dan semoga hasil dari penelitian kami memberikan dampak nyata baik untuk pemerintah dan
masyarakat setempat agar dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan bijak, serta bermanfaat bagi para peneliti atau mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. Dan tidak lupa kami meminta dukungan dan doa kepada seluruh rekan sekalian agar mendapatkan hasil yang terbaik dari ajang PIMNAS ke-33 tahun 2020" tambah fauzi.
Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai inovasi terbaru dari UPNY tersebut ? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah Sob ! mari berdiskusi !
“Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.”
sumber :
https://www.tambang.id/blog/tipe-endapan-emas-dan-cara-pencariannya
http://geomagz.geologi.esdm.go.id/kekerabatan-emas-dan-panas-bumi