Riset Anak Negeri - MAHASISWA UB TELITI KULIT APEL UNTUK HAMBAT COVID-19
ALERTA inovasi yang dibuat oleh mahasiswa / mahasiswi Universitas Brawijaya |
“Hallo Sobat Riset !!!, Assalamualikum Wr.Wb. Salam
sejahtera bagi kita semua”.
Pada umumnya, apel hanya dikonsumsi langsung atau diolah menjadi keripik apel, sementara industri keripik apel menghasil 2 ton kulit apel dan bonggolnya per hari dan hanya terbuang sia-sia sehingga mencemari lingkungan atau menjadi pakan ternak.
Malang, kota yang terkenal dengan dominasi produksi Apel Manalagi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, jumlah apel tahun 2019 mencapai 140.617.300 kg. Jenis apel yang ditanam di Malang dan Batu, ada 5 jenis yaitu Apel Manalagi, Apel Rome Beauty, Apel Granny Smith, Apel Anna dan Apel Wanglin.
Dilansir laman ub.ac.id--Verianti Liana dengan keempat rekannya Putu Yunita Seliyanti, Fidiawati, Della Angelina dari Fakultas teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) dan Muhammad Mahdi Firdausi dari Fakultas Teknik (FT-UB) memperlihatkan prototype ALERTA di bawah bimbingan Joko Prasetyo, STP, M.Si.
BACA JUGA : RUMPUT UNGGUL HASIL RADIASI SINAR GAMMA, DIKEMBANGKAN OLEH FAPERTA UGM
ALERTA ( Apple Peel Wastes Dryer Using
Electro-osotic Dewatering System and Utlrasonic) merupakan sebuah Prototype mesin
pengering utama limbah lulit apel manalagi menjadi fortifikasi pangan dengan
system electroosmotic dewatering (tanpa menggunakan suhu tinggi) yang
diinovasikan dengan gelombang ultrasonik untuk mempercepat pengeringan bubur
kulit apel sehingga dapat menjaga kadar quertcetin.
Kulit apel mengandung quercetin dapat
menghambat pertumbuhan virus SARS-CoV-2 dengan mengikat 3CI-Protease yang
berperan dalam aktivitas proteolitik virus ini. Namun, quercetin memiliki
stabilitas yang rendah, sehingga kualitasnya akan menurun bila diolah dengan
suhu tinggi. Sehingga diperlukan mesin pengering yang efektif untuk menjaga
kadar quercetin pada apel manalagi sebagai fortifikasi pangan kaya quercetin.
Pengeringan sisa kadar air dilakukan dengan
waktu singkat dengan tray dryer hingga menjadi bubuk kulit apel manalagi
sebagai fortifikasi pangan yang bermanfaat bagi Kesehatan serta
meningkatkan imun tubuh untuk mengahadapi COVID-19.
Ide ini mendapatkan bantuan dana dari Tanoto
Student research Award (TSRA) bidang Karsa Cipta. Verianti Liana dan rekan
timnya berharap ALERTA dapat menjadi solusi merealisasikan SDGs poin ke-12 (responsible
Consumption and Production).
Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai inovasi terbaru dari UB tersebut ? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah Sob ! mari berdiskusi !
“Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.”
sumber :