Advertisement here

Riset Anak Negeri - Cara Mengatasi Permasalahan Pakan Ternak Bagi Peternak Ayam

 

ilustrasi ternak ayam dari unplash/@brett_jordan

Halo Sobat Riset !!!,

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Perkembangan perunggasan selalu bergejolak setiap saat, hal ini bisa dilihat dari harga produk perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi sampai harga harian. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dan biaya untuk memproduksi produk perunggasan itu sendiri.

Oleh karena itu usaha perunggasan dikategorikan sebagai usaha beresiko tinggi (high risk). Pelaku usaha perunggasan terutama pada ayam broiler sebagian besar adalah perusahaan swasta, untuk itu dalam perkembangannya tidak diperlukan lagi campur tangan pemerintah akan tetapi pemerintah berkewajiban membantu menjaga keseimbangan supply demand agar tidak terjadi gejolak supply maupun demand.

Beberapa permasalahan utama dalam industri perunggasan antara lain: (1) masalah penyediaan bahan baku pakan unggas di mana sebagian bahan baku pakan ternak penting harus diimpor, (2) adanya indikasi ketimpangan struktur pasar baik pada pasar input maupun pasar output, (3) industri perunggasan komersial sangat rentan terhadap gejolak eksternal seperti krisis moneter dan wabah penyakit ternak sperti flu burung.

Permasalahan yang timbul pada triwulan kedua tahun 2010 ini antara lain adalah kenaikan harga pakan dan biaya produksi belum diikuti dengan kenaikan harga ayam hidup. Hal ini tentunya terkait dengan daya beli masyarakat yang sangat tergantung terhadap pendapatan.

BACA JUGA : OPTIMALISASI SISTEM PANEN TEBU YANG DIRANCANG OLEH MAHASISWA UMM

Realita yang dapat ditemui adalah daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dalam pemenuhan gizi (protein hewani) masih rendah bahkan kalah dengan gaya hidup masyarakat yang sangat konsumtif.

Sebenarnya dalam hal peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan tidak hanya dengan menekan harga produk tersebut akan tetapi juga perlunya peningkatan kampanye untuk konsumsi produk perunggasan. Hal ini dipandang perlu untuk dilakukan oleh produsen perunggasan dalam meningkatkan daya serap daging dan telur ayam, yang merupakan sumber gizi yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dilansir uns.ac.id — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil membuat rancangan usaha pakan ayam kampung organik. Rancangan usaha pembuatan pakan ayam kampung ini dirintis oleh Amalia Firdaus Yanti (Pendidikan Biologi 2017), Farah Halimah (Pendidikan Biologi 2017), Muhammad Naufal Mu’afa (Agribisnis 2017), Cindy Puspitasari (Agribisnis 2017) dan Ahmad Musthofa Anshori (Peternakan 2019) di bawah bimbingan Wiwit Rahayu S.P., M.P.

Melalui sarana Program Kreativitas Mahasiwa (PKM) bidang Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pakan ayam yang akan dibuat memanfaatkan bahan baku lokal bekatul dan daun pepaya yang diproses secara fermentasi dan diberi merk BP-Profit.

Amalia Firdaus Yanti mengatakan, alasan timnya membuat usaha tersebut karena pengembangan peternakan ayam kampung di Indonesia memiliki potensi dalam meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat. Sebagian masyarakat di Indonesia khususnya di pedesaan juga sudah memelihara ayam kampung.

Namun, produktivitas ayam kampung masih rendah. Hal ini disebabkan karena pemeliharaan masih bersifat tradisional dan pakan yang dipilih tergolong kurang bergizi. Selain itu, aktivitas beternak juga tidak pernah lepas dari bau kotoran sehingga menyebabkan rendahnya pengembangan usaha peternakan ayam.

Berawal dari itulah Amalia Firdaus Yanti dan tim mempunyai gagasan yang dilatarbelakangi oleh kajian ilmiah untuk membuat produk pakan ayam kampung yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

“BP-Profit dibuat dari bahan organik berupa bekatul dan daun pepaya, di fermentasi dengan bantuan bakteri Bacillus subtilis dan bakteri Lactobacillus bulgaricus yang dilarutkan dalam air,” ujar Amalia.

Rencana pemasaran yang dilakukan usaha BP-Profit ini melalui media promosi instagram sebagai platform utama serta youtube, whatsapp dan facebook sebagai platform pendukung. BP-Profit dapat dipesan dengan mengakses barcode yang tersedia pada kemasan atau melalui platform shopee dan Whatsapp.

BACA JUGA : Bantu Peternak Sapi, ITS Olah Limbah Pakan Ternak Dari Fermentasi Limbah Pertanian

Pakan ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pakan ayam kampung pada umumnya. Yaitu dapat meningkatkan bobot ayam secara cepat karena hasil fermentasi, menghilangkan bau kotoran, dikemas dengan menggunakan ziplock untuk menjaga kualitas pakan dan dipasarkan secara online. Selain itu, BP-Profit akan dijual dengan harga terjangkau.

“PKM tahun ini diselenggarakan berbeda dari tahun sebelumnya yaitu hanya sebatas konsep dan pelaksanaan secara daring akibat adanya pandemi Covid-19 di Indonesia,” imbuhnya.

Bersama dengan timnya, Amalia berharap agar produk BP-Profit ini dapat direalisasikan sehingga dapat membantu peternak untuk mendapatkan pasokan pakan dengan harga terjangkau dan memiliki keunggulan dalam peningkatan bobot dan penghilang bau kotoran.

Selain itu, mereka juga berharap dengan adanya pemanfaatan bahan baku lokal dapat meningkatkan nilai jual dari daun pepaya dan bekatul.

Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai inovasi terbaru dari UNS tersebut ? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah Sob ! mari berdiskusi !

Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


Sumber :

  1.     Anandra AR. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging di Kabupaten Magelang. E-Journal Undip. 2010;(3,4):71 hal. 

https://uns.ac.id/id/uns-research/mahasiswa-uns-merancang-usaha-pakan-ayam-kampung-organik.html

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here