Riset Anak Negeri - Bantu Peternak Sapi, ITS Olah Limbah Pakan Ternak Dari Fermentasi Limbah Pertanian
Penyerahan mesin giling dari tim Abmas ITS kepada Pokmas AMS Mandiri, Lamongan |
“Hallo Sobat Riset !!!, Assalamu'alaikum Wr.Wb. Salam
sejahtera bagi kita semua”
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan
pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil
dari kegiatan tersebut. Hewan yang banyak diternakkan di antaranya sapi,
ayam. Dan pada kali ini kami hanya akan membahas peternakan sapi terlebih dahulu
sebelum masuk ke poin inti.
Sapi adalah hewan ternak anggota suku Bovidae dan anak suku
Bovinae. Sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah
dinamakan lembu. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya
sebagai pangan manusia. Hasil sampingannya seperti kulit, jeroan, tanduk, dan
kotorannya juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.
Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat
transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat industri lain (seperti
peremas tebu). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari
berbagai kebudayaan manusia sejak lama.
Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai aurochs (dalam bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius[a]), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Namun, terdapat beberapa spesies sapi liar lain yang keturunannya didomestikasi, termasuk sapi bali yang juga diternakkan di Indonesia.
Dilansir laman its.ac.id – Banyaknya peternak sapi di
Kabupaten Lamongan yang masih menggunakan pakan ternak dari tumbuhan hijau dan
sisa pertanian membuat mereka kesulitan mendapat pakan ternak saat musim
kemarau. Oleh karena itu, beberapa dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abmas)
Teknologi Tepat Guna dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengatasi hal tersebut.
Tergabung dalam sebuah tim, mereka membantu masyarakat Desa
Bluri, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan untuk membuat pakan ternak murah
dan mudah. Dalam pembuatannya, mereka memanfaatkan teknologi fermentasi pada
limbah pertanian di masyarakat.
Mereka adalah Siti Zullaikah PhD (Departemen Teknik Kimia),
Bambang Pramujati PhD (Departemen Teknik Mesin), Dr techn Endry Nugroho P
(Departemen Biologi), dan Afifatul Jannah ST (Departemen Teknik Kimia). Para
dosen tersebut juga dibantu tim mahasiswa KKN yang terdiri dari Yoga Ilham
Maulidi (Departemen Teknik Mesin), Joseph Johannes De Brito Krisnanda Widiarta
(Departemen Teknik Mesin), Fahreza Aji Taruna (Departemen Teknik Mesin), Rohmah
Hidayah (Departemen Teknik Elektro Otomasi), dan Nur Jihan Salsabila
(Departemen Statistika Bisnis).
Siti Zullaikah PhD atau yang kerap disapa Zulle selaku ketua
tim ini mengatakan bahwa Lamongan merupakan kabupaten dengan komoditas
pertanian padi dan jagung yang unggul. Namun selain menjadi petani, sebagian
besar masyarakat di daerah tersebut juga menjadi peternak sapi. “Rata-rata warga
desa tersebut memiliki satu sampai tiga ekor sapi,” tuturnya.
Usaha Peternakan Sapi |
Ia melanjutkan, para peternak sapi di Desa Bluri ini masih
memelihara ternaknya secara tradisional. Mereka hanya menggunakan pakan ternak
dari tumbuhan hijau dan sisa pertanian. Hal ini menyebabkan para peternak
kesulitan mendapat pakan ternak saat musim kemarau. “Karena hanya mengandalkan
tumbuhan hijau dan sisa pertanian, pakan yang mereka hasilkan memiliki kualitas
yang masih rendah,” imbuhnya.
Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah warga di
desa tersebut tidak memiliki lahan yang cukup untuk menanam budidaya tanaman
hijau sebagai bahan pakan ternak. Umumnya, lahan yang mereka miliki hanya dapat
digunakan untuk menanam tanaman pangan. “Hal ini tentu saja dapat berpengaruh
terhadap produktivitas ternak, karena kurangnya jumlah pakan ternak yang ada,”
ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pakan alternatif
sebagai pengganti tumbuhan hijau. Pemanfaatan limbah pertanian dengan
menggunakan bioteknologi dinilai cocok untuk diterapkan. Berdasarkan hal
tersebut, Zulle dan tim sepakat menggunakan limbah jerami padi dan tebon
jagung, karena jumlahnya yang melimpah di desa tersebut.
Doktor lulusan National Taiwan University of Science and
Technology (NTUST) ini memaparkan bahwa abmas timnya diawali dengan survei ke
desa binaan untuk pencarian data primer dan sekunder. Selanjutnya mereka
membuat mesin giling yang berfungsi untuk mengecilkan ukuran jerami padi dan
tebon jagung.
Mesin giling ini kemudian disumbangkan ke Kelompok
Masyarakat (Pokmas) MSA Mandiri di desa tersebut. “Lalu dilanjutkan dengan
pembuatan biakan mikroba, pembuatan modul, dan pembuatan pakan ternak,” ungkap
zulle.
Secara umum pembuatan pakan ternak dimulai dengan
mengecilkan ukuran jerami padi dan tebon jagung menggunakan mesin giling.
Selanjutnya, bahan-bahan ini diaduk merata dan ditambahkan dengan campuran
mikroba, tetes, garam dan air. Adonan tersebut dibuat dengan kadar air 30
sampai 40 persen. “Setelah itu, adonan difermentasi selama satu minggu,” terang
zulle.
Setelah pakan ternak berhasil dibuat, Zulle bersama tim
melakukan uji coba ke ternak sapi dan mengukur kenaikan bobot sapi perhari
untuk melihat hasilnya. Abmas dilanjutkan dengan melakukan sosialisasi dan
pelatihan pembuatan pakan ternak dari limbah pertanian kepada warga sekitar.
“Tak lupa kami juga melakukan pelatihan kepada mereka,” tutur zulle.
Menurut abmas, yang dilakukan selama satu bulan tersebut
mampu membantu para peternak dalam menyediakan pangan. Hal ini dibuktikan
dengan kenaikan bobot sapi harian yang jauh lebih besar dibanding dengan pakan
ternak yang sebelumnya digunakan. “Kenaikan hampir enam kali lebih besar,”
imbuhnya bangga.
Zulle berharap warga dapat terus menggunakan pakan ternak
fermentasi ini untuk peternakannya. Ia juga berharap agar produktivitas
peternak di Desa Bluri ini semakin meningkat. “Semoga solusi yang kami tawarkan
ini dapat membantu para peternak mengatasi permasalahan pakan,” harap zulle.
Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai inovasi terbaru dari ITS tersebut ? Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah Sob ! mari berdiskusi
!
"Terima kasih telah membaca artikel kami,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.”
Sumber :
https://www.its.ac.id/news/2020/11/13/its-bantu-olah-pakan-ternak-hasil-fermentasi-limbah-pertanian/