Riset Anak Negeri - "Ellite", Pasta Gigi Tablet dari limbah plastik buatan Mahasiswa Unpad
Empat mahasiswa Unpad Rhayza Salsabila Mardhatillah, Nur Fauziana Hayuningtyas, Ayu Safitrie, dan Ayu Rahma Diana beserta karyanya “Ellite” BACA JUGA : Eksperimen Sederhana Membuat Susu Pelangi |
“Hallo Sobat Riset !!!, Assalamualikum Wr.Wb. Salam sejahtera bagi kita semua”
Salah satu tindakan merusak alam yang tanpa kita sadari adalah membuang sampah plastik sembarangan. Tak sedikit institusi/lembaga yang membahas tentang sampah plastik karena sangat memprihatinkan. Tanpa kita sadari manusia menghasilkan sampah plastic setiap harinya, dari bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari.
Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses polimerisasi. Polimerisasi merupakan proses penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) melalui proses kimia menjadi molekul besar (polimer). Plastik merupakan senyawa polimer yang unsur penyusun utamanya adalah karbon dan hidrogen.
Penggunaan plastik yang terus meningkat dari masa ke masa ini, belakangan berdampak pada volume sampah plastik. Makin hari volume sampah plastik ditemukan meningkat. Sampah plastik ini tersebar di berbagai lokasi. Mulai dari tanah, sungai dan lautan.
Selain itu, sampah plastik dapat menjadi ancaman terhadap upaya konservasi dan pariwisata. Sampah plastik adalah sampah yang paling dominan ditemukan di destinasi wisata Taman Nasional, baik di gunung maupun di laut, dan paling sulit terurai.
Beberapa inovasi dan solusi untuk menanggulangi masalah sampah plastik ini telah bermunculan, salah satunya adalah pasta gigi unik berbentuk tablet dari limbah plastik yang dikembangkan oleh empat mahasiswa Universitas Padjadjaran.
Pasta gigi yang diberi nama "Ellite" tersebut tidak memerlukan plastik untuk kemasan sehingga berpotensi mengurangi limbah plastik. Maka dari itu pasta gigi ini diklaim lebih ramah lingkungan dibanding pasta gigi yang dijual di pasaran.
Para mahasiswa perancang Pasta gigi tablet tersebut adalah Nur Fauziana Hayuningtyas, Ayu Safitrie, dan Ayu Rahma Diana dari Fakultas Kedokteran Gigi, serta Rhayza Salsabila Mardhatillah dari Fakultas Farmasi Unpad. Penelitian mereka difasilitasi oleh Hibah Inovasi Pre-Startup Mahasiswa Unpad (Hipsmu) 2020.
“Pasta gigi itu juga menjadi penyumbang dari sampah plastik. Kami kemudian berpikir bagaimana mengatasinya. Setelah berdiskusi, ternyata pasta gigi dapat dibuat sediaan yang berbeda dengan yang sering kita lihat. Pasta gigi juga dapat dibuat dalam bentuk tablet ,” ujar Nur Fauziana Hayuningtyas atau Tyas sebagaimana yang dikutip dari laman Unpad.ac.id, Jumat (23/10/2020).
Pasta gigi Ellite dikemas dalam kemasan toples (jar) yang berisi sejumlah tablet, tidak seperti pasta gigi lainnya yang hanya menggunakan kemasantabung (tube) . Untuk menggunakannya, tablet dapat langsung dikunyah dan dilanjutkan dengan menyikat gigi seperti biasa.
“Jadi tabletnya bukan ditelan, tapi memang tablet kunyah. Tabletnya dimasukkan ke mulut, dikunyah. Setelah agak berbusa, disikat menggunakan sikat gigi,” jelas Tyas.
Selain mudah digunakan dan ramah lingkungan, ia juga mengatakan produknya memiliki keunggulan kandungan zat aktif nanohidroksiapatit dan fluoride sebagai agen remineralisasi.
Menurut Tyas, saat ini belum banyak pasta gigi di pasaran yang menggunakan nanohidroksiapatit. Padahal, ia mengatakan, zat tersebut dapat menutupi lubang terkecil pada gigi karena ukurannya yang nano.
Lebih lanjut Tyas menjelaskan, untuk satu kali sikat gigi, pengguna cukup menggunakan satu tablet. Pasta gigi tablet juga dinilai dapat menjadi solusi bagi pengguna yang sedang berpergian dan merasa repot jika harus membawa pasta gigi biasa.
“Jadi untuk yang sedang travelling, tinggal bawa beberapa tablet. Jadi ini juga menghemat tempat,”tutur Tyas.
Penelitian pasta gigi tablet ini pun terus dilakukan pengembangan. Evaluasi terus dilakukan untuk penyempurnaan produk untuk dapat memasuki tahapan uji klinis. Pasta gigi tablet ini direncanakan akan dikemas dalam jar bambu karena dinilai ramah lingkungan. Dalam proses produksi kemasan, tim pun melibatkan para pengrajin di Jatinangor.
Ke depannya, selain pasta gigi, Ellite juga akan dikembangkan ke sejumlah produk kesehatan gigi lain yang lebih ramah lingkungan. Di antaranya meliputi pembuatan sikat gigi, benang gigi, dan obat kumur dari bahan dasar atau bentuk sediaan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan yang ada di pasaran saat ini.
“Kami sebagai mahasiswa ingin berpartisipasi dalam mengurangi sampah di negara ini. Inginnya si dari hal kecil yang dari konsumsi kita sehari-hari. Harapannya kami ingin memberikan solusi bagi negeri kami sendiri,” ungkap Tyas.
“Terima kasih telah membaca artikel kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.”